KATA
PENGANTAR
ﺒﺴﻢ ﷲ
ﺍﻟﺮﺤﻤﻦ ﺍﻟﺮﺤﻴﻢ
Puji syukur kita panjatkan atas
kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan karunia serta nikmatnya kepada kita
semua. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW. Serta keluarga dan para
sahabat serta pengikutnya.
Isi
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Struktur Aljabar. Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai “ Grup Siklik, Koset dan
Teorema Lagrange”. Harapan saya dengan tersusunnya
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan Mahasiswa/Mahasiswi Prodi
Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan makalah ini khususnya kepada Bpk Yogi selaku Dosen mata kuliah Struktur Aljabar.
Kami sadar penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
Kami mengharapkan kritik dan sarannya.
Bekasi, 09 Januari 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar …………………………....………....................…..…..1
Daftar Isi…………………..…….....……...................…..........................2
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang ……………………………………………………....…………....3
B. Rumusan masalah..................................................................................................3
C. Tujuan penulisan …………………………………………………………...….....4
D. Manfaat.................................................................................................................4
BAB II Pembahasan
A. Grup
Siklik
1. Pengertian
Grup Siklik...........……………….....................................………5
2. Menentukan Pembangun Grup Siklik........................................………….....5
3. Teorema, Lemma, dan Akibat yang Berkaitan dengan Grup Siklik...............6
B.
Koset
1.
Pengertian Koset.............................................................................................8
2. Sifa-Sifat
Koset...............................................................................................12
C.
Teorema Lagrange................................................................................................14
BAB III
Kesimpulan …………………………………………………………………….....…16
Saran ……………………………………………………………………….....……..16
Daftar Pustaka …………………………………………………….................17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan perhitungan-perhitungan, seperti
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perkalian matriks,
penjumlahan matriks, dan sebagainya. Operasi-operasi tersebut dilakukan dalam
suatu himpunan, seperti himpunan semua bilangan bulat, himpunan semua bilangan
real, himpunan semua matriks 2x2 atas bilangan real, dan sebagainya.
Struktur
Aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi dengan aksioma
dan suatu operasi biner. Teori grup dan sering
merupakan konsep yang memegang peranan penting dalam struktur aljabar karena
dapat membentuk suatu konsep baru yang disebut modul.
Gagasan
utama dalam mempelajari Struktur Aljabar adalah salah satunya mengenai “Koset”.
Namun, sekarang ini masih banyak yang belum memahami koset secara sepenuhnya
termasuk dalam meninjau dari berbagai aspek, sehingga kaitan antara Defenisi,
Teorema, dan penggunaannya dalam menyelesaikan masalah belum nampak jelas.
Oleh karena itu, kami mencoba membahas secara
lebih mendalam mengenai “ Grup Siklik, Koset dan Teorema Lagrange” yang
disertai dengan pembuktian dan contoh dari beberapa teorema agar dapat lebih
mudah mengetahui konsep yang dikandung dalam teorema tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dengan
memperhatikan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah pada
makalah ini dengan pertanyaan sebagai berikut :
1.
Apakah ada grup abelian yang bukan grup siklik?
2.
Apakah setiap subgrup dari suatu grup siklik selalu
merupakan grup siklik?
3.
Bagaimanakah pemahaman mengenai koset?
4.
Sejauhmanakah keterkaitan koset dengan teorema
lagrange?
C. Tujuan
Makalah ini
di susun dengan tujuan :
1.
Untuk mengetahui pemahaman mengenai grup siklik
2.
Mengetahui
pengertian koset
3.
Untuk mengetahui pemahaman mengenai koset
4.
Untuk memahami keterkaitan koset dengan teoreme
lagrange.
5.
Mengetahui pengertian teorema lagrange
D. Manfaat
Adapun
manfaat dari makalah yang kami buat adalah sebagai berikut.
1.
Dapat memahami mengenai grup siklik.
2.
Dapat memahami mengenai koset.
3.
Dapat memahami keterkaitan koset dengan teorema
lagrange.
4.
Dapat memahami keterkaitan koset dengan subgroup
normal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
GRUP SIKLIK
1.
Pengertian
Grup Siklik
Grup Siklik
adalah suatu grup yang setiap unsurnya dapat ditulis sebagai perpangkatan dari
setiap unsur tetap pada grup tersebut. Dari sini dapat kita definisikan anggota
grup siklik, yaitu :
·
Terhadap perkalian
Grup (G, .) disebut
siklik, bila ada elemen a ∈ G sedemikian hingga
G ={an| n ∈ Z}. Elemen
a disebut pembangun dari grup siklik tersebut. Dinotasikan <a> = H
·
Terhadap penjumlahan
Grup (G,+) disebut siklik,
bila ada elemen a ∈
G sedemikian hingga G={na | n ∈ Z}.
Jadi, dalam bahasa indonesianya,
grup siklik adalah suatu orde dari suatu grup
yang setiap unsurnya dapat ditulis sebagai
perpangkatan (positif atau negetif) atau
perkalian dari suatu unsur tetap
dari Grup tersebut, dengan kata lain grup siklik adalah grup yang
dibangun oleh satu unsur.
Ø Jika G grup
dan a G maka:
·
|a| infinite semua pangkat yang berbeda dari a
menunjukkan elemen yang berbeda dari G.
·
|a|=n <a>= {e,a1, a2,a3,…an-1}
dan ai=aj jika dan hanya jika i=j
2.
Menentukan Pembangun Grup Siklik
Mari kita perhatikan contoh berikut
Contoh 1
Misalkan pada Z4 terhadap operasi perkalian
dimana anggotanya adalah 0, 1, 2, 3. Kita dapatkan
<1> = {0, 1, 2, 3}
<2> = {0, 2}
<3> = {0, 1, 2, 3}
Jadi pembangunnya adlah 1 dan 3, sedangkan 0 adalah
subgrup trivial dan Z4 sendiri subgrup sejati (telah dibahas
sebelumnya pada pokok bahasan grup).
Contoh 2
Misalkan pada Z5 terhadap operasi perkalian
dimana anggotanya adalah 0, 1, 2, 3, 4 Kita dapatkan
<1> = {0, 1,2 ,3 ,4, 5}
<2> = {0, 1,2 ,3 ,4, 5}
<3> = {0, 1,2 ,3 ,4, 5}
<4> = {0, 1,2 ,3 ,4, 5}
Jadi pembangunnya adlah 1, 2, 3 dan 4, sedangkan 0
adadalah subgrup trivial dan Z5 sendiri subgrup sejati (telah
dibahas sebelumnya pada pokok bahasan grup).
Dari kedua contah diatas, dapat
disimpulkan bahwa tidak semua anggota dari Grup Siklik itu dapat dikatakan sebagai
pembangunnya.
3.
Teorema, Lemma, dan Akibat yang Berkaitan dengan Grup
Siklik
v
Teorema 1
·
Setiap Grup Siklik adalah Abelian.
Bukti :
Misalkan (G, .) merupakan Grup
Siklik dan a merupakan pembangun dari G, sehingga G ={an| n ∈ Z}. Ambil x, y ∈ G, sehingga
x = am dan y = an, untuk m, n ∈ Z. x . y
= am . an = am+n = an+m
= an. am = y . x Jadi, (G, .) merupakan Grup Komutatif.
Misalkan (G, +) merupakan Grup
Siklik dan a merupakan pembangun dari G, sehingga G ={na | n ∈ Z}. Ambil x, y ∈ G, sehingga
x = na dan y = ma, untuk m, n ∈ Z. x + y =
na + ma = (n + m)a = (m +n)a = ma + na = y + x
Jadi, (G, +) merupakan Grup Komutatif.
Lemma 1 (Algoritma Pembagian di Z)
Jika m adalah bilangan bulat positif
dan n sebarang bilangan bulat, maka terdapat secara tunggal bilangan bulat q
dan r sehingga n = mq + r dan 0 r < m
v Teorema 2
·
Subgrup dari suatu grup siklik juga siklik
Akibat 1:
Subgrup-subgrup dari Z terhadap
operasi penjumlahan pasti berbentuk nZ untuk n bilangan bulat.
v
Teorema 3
Misalkan G grup siklik dengan n
anggota dan dinangun oleh a. Misalkan bG, dan misalkan b=as. Maka b
membangun subgrup H dari G yang terdiri dari n/d anggota, dimana d adalah
pembagi sekutu terbesar dari n dan s.
Akibat 2:
Jika a adalah pembangun dari grup
siklik hingga G yang berorder n, maka pembangun yang lain dari G adalah ar
dimana r dan n relatif prim, yang mana berarti pembagi sekutu terbesar (pst)
dari n dan r adalah 1.
Kita dapat memanfaatkan teorema,
lemma, dan akibat di atas untuk mempermudah mencari pembangun, subgrup, dan
membuat diagram lattice dari grup siklik
Contoh
Mari kita
temukan pembangun, subgrup, dan membuat diagram lattice dari Z8 terhadap
operasi perkalian.
·
Kita ketahui anggota dari Z8 adalah 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7
·
Sehingga pembangun dari Z8 adalah 1, 3, 5,
7 (karena pembagi sekutu terbesar dari (1,8), (3,8), (5,8), (7,8) adalah
1)
·
Kemudian kita akan mencari semua subgrup yang sejati
dan tak trivial, kita mulai dari 2
·
<2> = {0, 2, 4, 6} adalah subgrup yang berorder
4, memiliki pembangun yang berbentuk h2, dimana h relatif prim dengan 4, yakni
h = 3, sehingga h2 = 6.
·
Elemen 4 <2> membangun {0, 4}.
·
Setelah kita dapatkan subgrup dari Z8, maka
kita dapat membuat diagram latticenya
B.
KOSET
1. Pengertian Koset
Jika H suatu subgrup dari grup (G;o) dan a ϵ G maka Ha = {h.a | h ϵ H}
disebut koset kanan dari H dalam G, sedangkan aH = {a.H | h ϵ H} disebut koset
kiri dari H dalam G.
Subgrup dapat dinyatakan dengan H atau S atau huruf yang lain. Dalam contoh
berikut H dan S dua-duanya muncul tetapi dalam pembahasan koset selanjutnya
akan digunakan S.
Apabila (G, +) merupakan grup, dan S subgrup dari G, maka aS = {a+ s|s ϵ S} dan Sa = {s + a | s ϵ S}
apabila (G, x) grup dan S subgrup dari G makaaS = {a x s | s ϵ S} dan Sa = {s x
a | s ϵ S} Secara umum a.s ditulis as dan s.a ditulis sa
Contoh 1.
·
Misalnya G = {...., -2, -1, 0, 1, 2, .... } sedangkan
(G, +) merupakan grup.
·
Misalnya S = { ..., -6, -3, 0, 3, 6, ....}
·
Maka S2 =
{..., -4, -1, 2, 5, 8, ....} adalah koset kanan dari s
S3 =
{..., -3, 0, 3, 6, 9, ....} adalah koset kanan dari s
1S = {..., -5, -2, 1, 4, 7, ...}
adalah koset kiri dari s.
Contoh 2.
Misalkan B adalah himpunan semua
bilangan bulat. Maka B dengan operasi penjumlahan merupakan suatu grup. H5
adalah himpunan semua bilangan bulat kelipatan 5. Maka H5 dengan
operasi penjumlahan juga merupakan semua suatu grup. H5 B, jadi H5 merupakan subgrup dari
B.
Koset kanan di mana H5
dalam B untuk 4 ϵ B adalah H54
B =
{ ....., -2, -1, 0, 1, 2, ...}
H5 = {....., -10, -5, 0, 5, 10, ...}
H54= {h + 4 | h ϵ H5
H54 = {...., -6, -1, 4, 9, 14, ...}
3H5 = {3 + h | h ϵ H5}
3H5 = {...., -7, -2, 3, 8, 13, ...}
3H5 koset kiri dari H5
dalam B
Contoh 3
carilah semua koset dari 4Z ≤ 2Z
di mana Z = {.....-2, -1, 0, 1, 2.......}
maka 2Z = {.....,-4, -2, 0, 2, 4,........} dan 4Z ={......-8, -4, 0, 4, 8............} karena yang akan dicari adalah 4Z ≤ 2Z maka yang akan jadi grup adalah 2Z dan untuk pencarian koset yang digunakan adalah elemen dari 2Z yaitu {........-4 ,-2, 0, 2, 4..........}.
Koset kanan
4Z + 0 = {.......-8, -4, 0, 4, 8........}
4Z + 2 = {.........-6, -2,2,6, 10.......}
4Z + 4 = {........-4, 0, 4, 8..............}
Koset kiri
0 + 4Z = {.......-8, -4, 0, 4, 8........}
2 + 4Z = {.........-6, -2,2,6, 10.......}
4 + 4Z = {........-4, 0, 4, 8..............}
Jadi kosetnya adalah 4Z+ 0, 4Z+2, 0+4Z,2+4Z. Hal ini terjadi karena pada koset 0+4Z dan 4+4Z terjadi pengulangan sehingga dapat dianggap sama, begitu juga pada koset kirinya
di mana Z = {.....-2, -1, 0, 1, 2.......}
maka 2Z = {.....,-4, -2, 0, 2, 4,........} dan 4Z ={......-8, -4, 0, 4, 8............} karena yang akan dicari adalah 4Z ≤ 2Z maka yang akan jadi grup adalah 2Z dan untuk pencarian koset yang digunakan adalah elemen dari 2Z yaitu {........-4 ,-2, 0, 2, 4..........}.
Koset kanan
4Z + 0 = {.......-8, -4, 0, 4, 8........}
4Z + 2 = {.........-6, -2,2,6, 10.......}
4Z + 4 = {........-4, 0, 4, 8..............}
Koset kiri
0 + 4Z = {.......-8, -4, 0, 4, 8........}
2 + 4Z = {.........-6, -2,2,6, 10.......}
4 + 4Z = {........-4, 0, 4, 8..............}
Jadi kosetnya adalah 4Z+ 0, 4Z+2, 0+4Z,2+4Z. Hal ini terjadi karena pada koset 0+4Z dan 4+4Z terjadi pengulangan sehingga dapat dianggap sama, begitu juga pada koset kirinya
Contoh 4
Misalkan (G,+)
= Z4 adalah
suatu Grup dan H = {0,2} adalah merupakan Subgrup dari G. Tentukan koset kiri
dan koset kanan dari H dalam G. Penyelesaian :
(G,+) = Z4 = {0, 1, 2, 3}, generatornya 0, 1, 2, dan 3
o
Koset kiri : 0 + H = 0 + {0,2}
= {0,2}
1
+ H = 1 + {0,2} = {1,3}
2 + H = 2 + {0,2} =
{2,0}
3
+ H = 3 + {0,2} = {3,1}
o
Koset kanan: H + 0 = {0,2} + 0 = {0,2}
H + 1 = {0,2} +
1 = {1,3}
H + 2 = {0,2} +
2 = {2,0}
H + 3= {0,2} + 3 =
{3,1}
o
Sehingga :
0 + H = H + 0= {0,2}
1 + H = H + 1= {1,3}
2 + H = H + 2 = {0,2}
3
+ H = H + 3 = {1,3}
Maka koset kiri =
koset kanan
Contoh 5
Misalnya: G = {i, a, b, c, d, e }
sedangkan (G, o) adalah grup dengan
i = (1) (2) (3), a = (1 2 3) , b = ( 1 3 2 ), c = (2 3), d = (1
3), dan e = (12)
o adalah
perkalian permutasi
Hasil kali anggota
G disajikan dalam tabel berikut ini
O
|
A
|
b
|
C
|
D
|
E
|
I
|
I
|
a
|
B
|
D
|
E
|
A
|
A
|
b
|
I
|
C
|
D
|
B
|
B
|
i
|
A
|
E
|
C
|
C
|
C
|
d
|
E
|
A
|
B
|
D
|
D
|
e
|
C
|
I
|
A
|
E
|
E
|
c
|
D
|
B
|
I
|
Subgrup dari G adalah {i, a, b}, {i, c}, {i, d}, {i, e}
v Misalnya S
={i, c}
Koset kanan dari S dalam G adalah
Si ={i, c} Sc ={c, i}
Sa ={ia, ca} = {a, d} Sd
={id, cd} = {d, a}
Sb = {ib, cb} = {b, e} Se
= {ie, ce} = {e, b}
Koset kiri dari S dalam G adalah
iS= {i, c} cS
= {c, i}
aS= {ai, ac} = {a, e} dS=
{di, de} = {d, b}
bS= {bi, bc} = {b, d} eS=
{ei, ec} = {e, a}
Perhatikan lagi definisi koset,
misalkan S adalah subgrup dari (G; o)
Misalkan anggota dari S adalah h1, h2, h3,
...., yang semuanya berlainan.
Jika a ϵ G dan a S, maka anggota dan koset kanan Sa adalah h1oa,
h2oa, h3oa, ....., yang semuanya berlainan pula. Sebab
jika ada anggota dalam Sa yang sama, yaitu hi o a = hj o
a dengan sifat ... diperoleh hi = hj. Hal ini tidak
mungkin karena anggota dari S semuanya berlainan begitu pula anggota dari koset
kanan Sa tidak ada yang sama dengan anggota dari S. Sebab andaikan ada yang
sama, misalkan hi o a = hj o a dengan hi, hj
ϵ S, yang berarti:
hi-1o (hi o a) = hi-1
o hj
(hi-1o (hi) o a = hi-1
o hj
(i o a) = hi-1 o hj
a =
hi-1 o hj
S suatu subgrup maka S suatu
grup. Sehingga, apabila hj ϵ S maka hi-1 ϵ S
pula. Hi o hi-1 ϵ S ...(hi o hi-1)
S (karena sifat tertutup). Karena a = hi-1o
hi maka a ϵ S.
Hal ini pun tidak mungkin sebab tadi mengambil a ϵ G dengan a ϵ S.
Sekarang ambil b ϵ G dengan b = a, dan b ϵ S. Maka anggota dari koset kanan
S dalam G adalah b ϵ G, yaitu Sb, adalah h1 o b, h2 o b,
h3 o b, ..... Tentu anda dapat menunjukkan bahwa anggota .... dalam
Sb ini tidak ada yang sama. Begitu pula anggota dari Sb tidak ada yang sama
dengan anggota dari S
Peryataan ini dapat ditunjukkan melalui contoh 3, yaitu S = {i, c}.
1. Jika i ϵ S
dan c ϵ S maka Si = S dan Sc = S
2. Jika a S dan b S maka Sa S dan Sb S.
Untuk memahami sifat – sifat koset, perlu anda perhatikan bahwa (Sa)a-1
= Si = S dan (Sb)b-1 = Si = S.
Dalam contoh 3 diketahui bahwa a dan b saling invers, yaitu a-1
= b dan b-1 = a Ambil Sa
= {a, d} dan Sa = {b, e}.
(Sa)a-1 = (Sa)b = {ab, ad} = {i, c} = S
(Sb)b-1 = (Sb)a = {ba, ca} = {i, c} = S
2.
Sifa-Sifat
Koset
v Teorema 7.1
jika S adalah subgrup dari grup G,
dan a ϵ S, maka Sa = S
Bukti :
Sa adalah koset kana dari S, yang
anggotanya adalah hasil kali anggota S dan a, dari kanan.
Karena S adalah subgrup yang
memenuhi sifat tertutup, dan a ϵ S, maka hasil kali setiap anggota S dengan a
merupakan anggota S pula.
Jadi Sa S. Karena a ϵ S maka a-1 ϵ S. Jadi
S = {(Sa-1) a/s ϵ S} Sa
Jadi Sa = S
v Teorema 7.2
Jika G adalah grup dan S adalah
subgrup dari G, maka Sa = Sb jika dan hanya jika ab-1 ϵ S
Bukti :
1. Akan
dibuktikan : Sa = Sb ab-1 ϵ S
Misalkan Sa = Sb
Maka (Sa)b-1
= (Sb)b-1
Sab-1
= Si
Sab-1
= S . karena i ϵ S, maka ab-1 = i (ab-1) ϵ S
Jadi
Sa = Sb ab-1 ϵ S.
2.
Akan dibuktikan ab-1 ϵ S Sa = Sb
Misalkan ab-1 ϵ S.Menurut
teorema di atas Sab-1 = S
Maka (Sab-1)b
= Sb
(Sa)(b-1b)Sb
Sai = Sb
Sa = Sb
Jadi ab-1 ϵ S Sa= Sb
Dari (1) dan (2)
di peroleh Sa = Sb ab-1 ϵ S.
v Teorema 7.3
Jika S adalah subgrup dari grup G, maka b ϵ Sa jika
dan hanya jika Sa = Sb. Bukti :
1. Akan dibuktikan b ϵ Sa Sa = Sb
Dapat dilakukan dengan dua cara.
·
Cara 1.
a ϵ Sb ab-1 ϵ Sbb-1 atau ab-1
ϵ S
menurut
teorema
ab-1 ϵ
S Sab-1
= S
Sab-1b
= Sb
Sai
= Sb
Sa
= Sb
·
Cara 2.
Misalnya b ϵ Sa. Maka b = sj
. a untuk suatu sj ϵ S
b
a-1 = (sj a ) a-1
b
a-1 = sj (a a-1)
b
a-1 = sj i
b
a-1 = sj,
maka
b a-1 ϵ S menurut teorema,
jika b a-1 ϵ S maka Sa = Sb
2. Akan
dibuktikan Sa = Sb b ϵ Sa.
·
Cara 1
b ϵ Sa ba-1
ϵ Saa-1
ba-1 ϵ S
menurut teorema Sba-1 = S
Sba-1a = Sa
Sbi = Sa
Sb = Sa Atau Sa
= Sb
·
Cara 2
b ϵ Sb, sebab S memuat i sehingga ib
= b
b ϵ Sb dan Sa = Sb. Maka b ϵ Sa
jadi Sa = Sb b ϵ Sa
dari (1) dan (2) diperoleh b ϵ Sa Sa = Sb
C.
TEOREMA
LAGRANGE
Jika G suatu grup berhingga dan S
adalah subgrup dari G, maka order dari S membagi habis order dari G (ditulis n
(S) | n (G) ).
Bukti :
Misalkan G adalah suatu grup
berhingga dengan order m, dan S merupakan subgrup dari G dengan order k. Jadi G
mempunyai tepat m buah anggota berlainan dan S mempunyai tepat k buah anggota
berlainan.
Buatlah
koset kanan dari S dalam G
·
Menurut teorema.
1.
G = Sa
2.
a, b ϵ G berlaku
Sa Sb = atau Sa = Sb
Karena S berhingga dan a, b ϵ S berlaku Sa Sb, maka banyaknya anggota Sa = banyaknya
anggota Sb. Demikian pula S Sa. Jadi n (Sa) = n (Sb) =
n (S) = k.
Apabila banyaknya koset kanan yang terbentuk l buah maka m = l.k.
Berarti k faktor dari m atau m habis dibagi oleh k,
dan di tulis k | m.
Jadi n (S) | n (G).
Definisi 7.2
Jika G suatu grup dan S adalah subgrup dari G, maka
yang disebut indeks dari S dalam G adalah banyaknya koset kanan yang berbeda
dari S dalam G, dan ditulis iG(S). Jika G suatu grup berhingga, maka
iG(S) =
Contoh :
T = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, } dengan operasi perkalian
modulo 7 membentuk suatu grup.
S = { 1, 2, 4 } dan D = { 1, 6 } terhadapa operasi
perkalian modulo 7 merupakan subgrup dari T
Koset - koset kanan dari S dalam T adalah S1,
S2, S3, S4, S5, S6
dengan S1 = S2 = S4 = S dan
S3 = { 1.3, 2.3, 4.3 } = { 3, 6, 5 }
S5 = { 1.5, 2.5, 4.5 } = { 5, 3, 6 }
S6 = { 1.6, 2.6, 4.6 } = { 6, 5, 3 } . maka
S3 = S5 = S6
Jadi banyaknya koset kanan S dalam G ada 2 atau iG
(S) = 2. Nampak bahwa n(S) = 3 dan n (T) = 6, sehingga iT(S) =
v Teorema 7.9
Jika
G suatu grup berhingga dan a ϵ G, maka p(a) | n(G), yatu periode a membagi habis order dari G.
Bukti :
Misalkan G suatu grup berhingga dengan order atau
tingkat m. Maka m(G) = m
Ambil a ϵ G
Jika a = i maka p(i) = 1, dan 1 membagi habis m. Jadi
p(a) | n(G)
Jika a i, buatlah grup siklik generator a
Misalkan p(a) =
k, maka ak = i dan misalkan himpunan perpangkatan a adalah S = { a,
a2, a3, ..., ak-1, ak = i}. S
adalah suatu grup siklik dengan generator a dan merupakan subgrup dari G. Order
S yaitu n(S) = k, sebab semua anggota dari S berlainan.
Menurut teorema Lagrange n(S) | n(G)
atau k | m. Dengan k = p(a).
Jadi p(a) | n(G).
v Teorema 7.10
Jika
G suatu grup berhingga yang berorder bilangan prima maka G merupakan grup
siklik.
Bukti :
Misalkan n(G) = m dengan m suatu bilangan prima. Maka
pembagi dari m hanyalah 1 dan m saja. Sehingga G tidak mempunyai subgrup
sejati. Ambil a ϵ G dan a i, maka himpunan perpangkatan a yaitu S = { a,
a2, a3, .... ,aw = i } merupakan subgrup dari
G. Karena G tidak mempunyai subgrup dan a i, maka S = G. Karena S suatu grup siklik maka
G merupakan grup siklik pula.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Grup Siklik
adalah suatu grup yang setiap unsurnya dapat ditulis sebagai perpangkatan dari
setiap unsur tetap pada grup tersebut.
Definisikan anggota grup siklik, yaitu :
·
Terhadap perkalian
Grup (G, .) disebut
siklik, bila ada elemen a ∈ G sedemikian hingga
G ={an| n ∈ Z}. Elemen
a disebut pembangun dari grup siklik tersebut. Dinotasikan <a> = H
·
Terhadap penjumlahan
Grup (G,+) disebut
siklik, bila ada elemen a ∈ G sedemikian hingga G={na | n ∈ Z}.Jadi, dalam bahasa indonesianya, grup siklik
adalah suatu orde dari suatu grup yang
setiap unsurnya dapat ditulis sebagai
perpangkatan (positif atau negetif) atau
perkalian dari suatu unsur tetap
dari Grup tersebut, dengan kata lain grup siklik adalah grup yang
dibangun oleh satu unsur.
a.
Definisi Koset, Jika H suatu subgrup dari grup (G;o)
dan a ϵ G maka Ha = {h.a | h ϵ H} disebut koset kanan dari H dalam G, sedangkan
aH = {a.H | h ϵ H} disebut koset kiri dari H dalam G.
b.
Terdapat 7
sifat – sifat koset.
c.
Teorema Lagrange. Jika Gsuat grup berhingga dan S
adalah sugrup dari G, maka n(S) | n(G), yaiyu order dari S membagi habis order
dari G.
Saran
Makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan maka dari itu saran yang membangun untuk
makalah ini sangat diperlukan.
Hendaknya pembaca tidak
sekedar mampu mengetahui dan mengaplikasikan Grup Siklik, Teorema Koset dan
teorema lagrange dalam Struktur Aljabar tapi mereka harus mengetahui tentang
bagaimana proses ditemukannya atau dalam artian sejarahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,
Juniati dkk. “Koset
Dan Teorema Lagrance “. 2010.
Tahmir, Suradi. 2004. “Teori Grup”.
Makassar: Andira Publisher.http://www.linkpdf.com/ebookviewer.php?url=http:/elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar
struktur diskrit/bab2-grup dan semigrup.pdf. (28 april 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar